fbpx

Menggunakan XenoPOS untuk bisnis kue dan gorengan

Kebutuhan untuk produk makanan dan minuman sangatlah tinggi di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak orang berlomba-lomba berinovasi dengan membuat produk makanan dan minuman yang benar-benar memenuhi kebutuhan pelanggan. Beberapa ada yang berhasil memiliki pelanggan tetap yang terus melakukan repeat order, ada yang musiman. Di kesempatan ini mimin menyoroti inovasi penjualan produk makanan dan minuman yang saat ini umum dilakukan terutama ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilanya yaitu berjualan kue dan gorengan di jam saat orang-orang berangkat kerja dan pulang kerja

 Inovasi apa yang dilakukan di sini ?

Karena memang secara produk makanan terdiri dari produk kue dan gorengan yang umum dijual sebagai pengganti sarapan atau makan malam, secara produk tidak nampak inovasinya, justru menurut mimin inovasinya terjadi di sisi penjualan, di mana ibu-ibu tersebut menjual kue dan gorenganya di titik-titik jalan ramai dan di waktu-waktu orang berangkat dan pulang kerja. Menurut mimin ini keren, karena tempat berjualanya sudah pasti dapat traffic kunjungan yang cukup banyak dan bisa mendapatkan kepercayaan dengan mudah jika ada 1 atau 2 orang yang terlihat mengantri membeli di lokasi tersebut. Namun cara berjualan seperti ini punya sisi resiko juga yang bisa diminamilisir.

Apa saja resiko berjualan kue dan gorengan di pinggir jalan ? Lalu bagaimana solusinya ?

1. Resiko higienitas produk, karena dijual di pinggir jalan, hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana membuat produk makanan dan minuman ini tetap higienis agar pelanggan tidak sakit setelah mengkonsumsi produk yang dijual. Pembuatan kemasan atau pelindung kontak debu dan makanan perlu dibuat, atau mungkin menggunakan kontainer-kontainer yang tembus pandang. Untuk display bagaimana supaya produk bisa terlihat secara mudah ? Bisa menggunakan X-Banner.

2. Penghitungan pembelian yang masih manual, jadi kurang responsif sehingga dari sisi pelanggan cukup membuat waktu menunggu untuk mendapatkan nilai total pembayaran. Ini bisa diatasi dengan menggunakan XenoPOS karena tinggal masukan item yang dipesan beserta jumlahnya langsung bisa ketahuan nilai totalnya, tinggal bayar dan kirim struk jika diminta.

3. Pelanggan yang datang dan pergi tidak pernah bisa ditawari lagi, karena tidak pernah dicatat kontaknya, sehingga jika suatu saat penjualan turun dan ingin menawarkan ke pelanggan yang telah berbelanja di sini jadi tidak bisa dilakukan. Solusinya gunakan Xenopos dan gunakan menu daftar pelanggan untuk mencatat informasi pelanggan, sehingga bisa ditawari lagi di lain hari.

4. Melebarkan jangkauan produk bisa dilakukan dengan mencari tempat baru dan dibuatin cabang, namun hal ini perlu penambahan SDM lagi untuk eksekusinya, ada cara lain dengan menghadirkan katalog online yang bisa dibagikan link website nya ke pelanggan anda, ini lebih praktis karena tidak perlu tambah tempat. Katalog online ini bisa dibuat dengan XenoPOS dengan menggunakan menu toko online, jadi selain berjualan di pinggir jalan, pemilik bisnis bisa melebarkan jangkauanya dengan katalog online yang mudah diakses oleh pelanggan.

5. Bingung menentukan jumlah kulakan produk yang pas, supaya meminimalisir sisa jajanan yang tidak dibeli. Untuk bagian ini agak lumayan susah jika dilakukan secara manual, namun akan mudah jika menggunakan XenoPOS, karena secara otomatis membantu melakukan analisa trend produk yang paling ramai, sehingga bisa jadi acuan untuk menentukan mana saja produk yang harus stok banyak dan mana yang harus dikurangi stoknya.

Bisa disimpulkan beberapa resiko di atas memang bisa diminimalisir dengan XenoPOS, sebuah solusi kasir online yang memungkinkan pemilik bisnis memanatau penjualan hingga mengatur stok, dan memang aplikasi kasir ini didesain khusus untuk usaha kuliner dari tingkat yang baru memulai, mengembangkan hingga tingkatan restoran kecil.

Yuk segera install aplikasi XenoPOS untuk bisnis kuliner anda.

 

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *